Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai seperti sampah sayuran, daun-daunan, bagian tubuh hewan, sisa makanan, dan lain-lain (David Bahrin, Destilia Anggraini, 2011). Saat ini pengolahan sampah organik masih sangat terbatas. Pengolahan sampah organik biasanya dilakukan dengan pembakaran menggunakan incinerator, pengomposan, atau langsung dibuang ke TPA (Ayu Puspito Sari et al., 2021). Tetapi penggunaan incinerator menimbulkan masalah yang baru. Incinerator akan menghasilkan asap, gas, dan debu hasil pembakaran yang dapat mencemari lingkungan. Sedangkan pembuangan ke TPA secara terus menerus akan menyebabkan tumpukan sampah yang dapat menimbulkan pencemaran tanah, air, dan udara. Sehingga diperlukan suatu metode untuk mengolah sampah organik yang berkelanjutan salah satunya dengan pemanfaatan larva Black Soldier Fly (BSF).

Black Soldier Fly (BSF) dengan nama latin Hermetia illucens, merupakan jenis serangga yang mudah ditemui di seluruh dunia dengan iklim tropis dan subtropis. Larva BSF memerlukan sampah organik sebagai kebutuhan pakannya, sehingga larva BSF dapat mengurangi sampah organik. Penggunaan larva BSF untuk mengolah sampah organik tidak menimbulkan dampak yang merugikan bagi lingkungan. Larva BSF ini justru dapat menjadi pengolah sampah organik yang menjanjikan, karena larva BSF yang dipanen dapat menjadi pakan hewan. Selain itu, bekas maggot atau kasgot yang dihasilkan juga dapat menjadi pupuk organik. Mengusung konsep zero waste dan circular economy, banyak pengusaha dan peternak yang menginvestasikan dana untuk teknologi ini.

Bagi peternak yang ingin memulai beternak BSF, terkadang terkendala memperoleh informasi bagaimana membuat kandang BSF dan Biopond yang baik. Dengan hadirnya referensi mengenai instalasi kandang BSF dan biopond ini dapat dijadikan pedoman dan membantu bagi para peternak, pecinta lingkungan, kelompok masyarakat untuk memulai beternak BSF.